Sebenarnya saya sedang tidak pingin nulis. Tapi kiriman link dari saudara sepupu saya membuat saya cukup penasaran. Sebuah tulisan yang dibuat 2 tahun lalu (berarti tulisan ini sudah ketinggalan jaman ya? hahaha… ) dengan judul: Ilmuwan NASA ‘Menemukan Terompet Sangkakala Malaikat Israfil’. Wow! sangat provokatif. Silahkan dibaca, lumayan bisa membuat bulu kuduk bergoyang pantura membayangkan kayak apa suara terompet legendaris itu kalau nanti tiba waktunya ditiup.
Hasil riset 9 tahun yang dilakukan NASA sejak 2001 itu, yang kemudian publikasi paling finalnya dikeluarkan tahun 2012, adalah pertama, bahwa efek Big Bang terjadi sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Kedua ‘ledakan’ Big Bang, tidak seperti efek letusan mercon yang menyebar ke segala penjuru arah, tapi hanya searah. Dan memang yang betul itu Big Bang bukan ‘ledakan’ dalam pengerti benda yang meledak duarrrr…!! Trus apa? Mboh aku durung nemu referensine hahaha...
Teori baru ini menjadi ‘jalan tengah’ perdebatan tentang bentuk alam semesta kita. Beberapa ahli mempercayai bentuk alam semesta kita adalah bulat seperti bola, beberapa ahli lainnya percaya pada bentuk flat.
Ohya, satu hal yang harus dicatat: yang nulis ini bukan ahli astronomi. Jangankan menjadi astronom, pelajaran fisika jaman sekolah saja maksimal nilainya 7, itupun sudah dibantu nyontek, ngerpek, sampai ndukun. Jadi saya akan menulis ini seringkas dan segamblang mungkin (menyesuaikan otak yang nulis). Lanjut…
Riset riset riset… googling googling googling.. tulis tulis tulis…
Adalah WMAP atau kependekan dari Wilkinson Microwave Anisotropy Probe, sebuah pesawat luar angkasa yang melakukan 9 tahun traveling keliling antariksa untuk mengukur sisa-sisa radiasi panas dari peristiwa Big Bang. Istilah kerennya cosmic microwave background (CMB). CMB adalah bahan utama bagi para peneliti antariksa untuk ‘mengintip’ apa yang sebenarnya terjadi jauh sebelum alam semesta yang sekarang ini terbentuk. Maka selain WMAP ada juga explorer serupa seperti COBE (Cosmic Background Explorer) diluncurkan tahun 1989 atau Plank yang diluncurkan tahun 2009. Semuanya memiliki tujuan sama: napak tilas kelahiran alam semesta.
Kesimpulan ketiga dari perjalanan WMAP setelah diolah dan simulasikan oleh para ilmuwan NASA adalah proses-proses yang berurutan dari Big Bang sampai terbentuknya galaksi, bintang, planet dan semua penghuni alam semesta seperti sekarang ini. Proses waktu atau timeline terbentuknya angkasa luar ini disebut sebagai Inflation (penambahan/pengembangan). Proses-proses itu dimulai dari (a) Big Bang atau Quantum Fluctuation, (b) Inflation, (c) Afterglow light pattern atau terbentuknya CMB, (d) Dark ages, (e) terbentuknya First Star dan (f) Terbentuknya formasi galaksi, planet, dll (untuk lebih jelas tentang proses-proses baca sendiri di sini ya? Jadi ada 6 proses utama terbentuknya alam semesta. Catat baik-baik, 6 proses utama!
Ok, jadi seperti apa hasil simulasi para ilmuwan milyar dollar itu?

Timeline alam semesta dari Big Bang sampai sekarang. Sumber http://www.map.gsfc.nasa.gov
Kalau dilihat-lihat seperti apa ya bentuknya? Lonceng panjang? Atau terompet? Kalau dipaksakan mirip terompet setidaknya diagram ini memiliki kesamaan, yaitu tube kecil sebagai awal kejadian, membran tubuh dan lobang yang membesar di ujung kanannya. Pokoke harus mirip terompet! Karena saya mau ngomongin terompetnya Israfil nih! hahaha…
Mari kita unceki goblok-goblokan desain simulasi NASA tersebut.
Sangkakala malaikat Israil dalam Al-Quran disebut dalam bahasa Arab sebagai ‘ash-shur‘ yang secara bahasa berarti ‘tanduk’. Sedangkan tidak ada tanduk yang gemuk gundek seperti buatannya NASA di atas. Dan umumnya, hampir pasti, tanduk selalu melengkung atau bahkan berpilin. Kira-kira trompet yang terbuat dari tanduk seperti ini:

Trompet tanduk
Saya berburuk sangka pada para ilmuwan NASA bahwa desain mereka kurang sempurna (wehehehe.. keminter!). Saya yakin, dalam perspektif tukang angon kewan macam saya, bahwa masih ada konstanta matematis yang belun dimasukkan untuk menghitung laju efek ‘ledakan’ Big Bang sampai hari ini (tetep kemeruh).
Milyaran dollar yang dihabiskan ilmuwan NASA, dan seluruh peneliti antariksa di seluruh dunia, tidak lebih baru bisa mengukur kurang dari 5% benda-benda antariksa. Bahkan itupun masih kebanyakan, masih banyak misteri-misteri yang belum dipahami. 5% benda angksa itu antara lain: hidrogen bebas & helium (4%), bintang-bintang (0,5%), neutrino (0,3%), sisanya elemen padat (o,o3%). Nah, bintang-bintang yang cuma 0,5% persen saja kita masih meraba-raba. Perjalanan terjauh pesawat antariksa kita saja belum bisa keluar dari orbit planet terjauh tata surya. Apalagi keluar galaksi, dst.
Lalu sisa benda angkasa itu apa saja? Sisanya, 95% benda angksa diisi oleh dark energy (70%) dan dark matter (25%). Di saat yang sama, dan sialnya, semua para ahli astronomi bahkan sampai manusia super jenius Stephen Hawking mengatakan “Dark matter and dark energy remain two of the biggest mysteries“. Lebih jelasnya baca sendiri di sini dan sini ya? Susah ngrangkum-nya.
Jadi saya curiga kedua benda angkasa itu bisa membuat hitungan NASA agak meleset. Bisa jadi bentuk timeline jagad raya ini melengkung atau bahkan berpilin. Einstein melalui teori relativitasnya pernah mengatakan, bahwa sejatinya tidak ada garis lurus yang benar-benar lurus di seluruh kolong jagad raya!
Terakhir, ingat dengan 6 proses runtutan terjadinya alam semesta kan? Dan mari dengan penuh kidmat kita resapi apa kata Al-Qur’an tentang terjadinya alam semesta:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa… “. Kalimat itu tertulis dalam Al-Qur’an sebanyak (kalo gak salah) 7 kali! Yaitu, Al-‘A`raf : 54, Yunus : 3, Hud: 7, Al-Furqan: 59, As-Sajda: 4, Qaf : 38, dan Al-Hadi : 4.
Selain bukan ahli astronomi, jelas saya juga bukan ahli tafsir, tapi kalo boleh utak-atik gatuk, enam masa dalam bahasa Al-Qur’an bisa jadi baru sekarang diterjemahkan secara saintifik oleh NASA sebagai 6 proses utama terjadinya jagad raya.
Dari ke-6 proses itu sekarang kita berada pada masa yang paling akhir: terbentuknya galaksi, bintang, planet-planet seperti sekarang. Dan kalau sampeyan percaya dengan pesan Tuhan melalui Al-Qur’an maka ini adalah masa terakhir. Fase terakhir dari rangkaian perakitan terompet sangkakala Israfil.
Tinggal menunggu kapan ditiup.
Setahu saya, Rosulullah pernah bersabda, bahwa Malaikat Israfil tidak mengedipkan matanya semenjak diberikan Terompet Sangkakala, pada hadist lain disebutkan, sejak zaman Rosulullah terompet Israfil telah menyentuh bibir Israfil sejak saat itu sampai sekarang. Keduanya menunjukkan bahwa terompet israfil telah ada bukan sedang dibuat.
terima kasih mas Aza, saya tidak menyangga pendapat anda. saya juga bukan ahli hadist. sudah pasti sejak zaman Kanjeng Nabi terompet Israfil sudah menempel bibirnya, karena terompet itu sudah ada (kalo berdasarkan hitungan matematis manusia) sejak 13,77 milyar tahun yang lalu. jauhhhhh… sebelum jagad raya terbentuk. sepertinya Allah bersamaan dengan menciptakan alam semesta juga menciptakan ‘alat penghancurnya’. 😀
Mas, izin komentar ya 🙂
Artikel ini udah sering banget dibahas di forum dan kebanyakan kesimpulannya adalah HOAX. Mirip sekali dengan banyak artikel lain yang mencatut nama barat (NASA, militer amerika, Israel, dll) yang ‘secara kebetulan’ menemukan sesuatu yang berhubungan dengan alquran (misalnya, ‘inilah alasan ilmiah kenapa emas dilarang dipakai oleh laki-laki’, dan isinya sama sekali tidak ilmiah!).
Seperti kebanyakan artikel macam itu, biasanya dibuat oleh perseorangan bukan situs berita resmi. Judulnya provokatif dan seringkali isinya nggak sama dengan judulnya. Khusus buat artikel ini, yang dijadikan gambar ilustrasi itu bukan menggambarkan alam semesta saat ini, tapi cuplikan dari peristiwa big bang selama rentang waktu yang sangat lama. Teman2 saya yang lebih ahli astronomi dan fisika cosmos juga komentar kalau bentuk asli dari cuplikan itu berbentuk bundar, karena ledakan bigbang melontarkan materi ke segala arah, tapi di gambar sengaja ditunjukan satu arah supaya mudah dipahami pembacanya.
Nah, menurut saya artikel tersebut tidak relevan kalau menyebut ‘bukti’, karena isinya tidak bilang kalau NASA benar-benar berkata demikian (beberapa varian artikel ada yg blg, namun nama narasumbernya tdk jelas). Jadi ya menurut saya isu ini cuman hoax belaka… Namun saya tetap percaya terompet israfil memang ada dan keberadaannya tidak akan pernah bisa dideteksi 🙂
aku tidak merujuk ke artikel itu. meskipun artikel itu yang mengantarkanku masuk ke situsnya NASA. jadi terlepas apa bunyi artikel itu, toh foto timeline (sekali lagi TIMELINE! bukan BENTUK WAKTU SEKARANG) alam semesta langsung dari NASA. foto NASA itulah yang aku bahas. perkara NASA mau bilang itu terompet sangkala atau bukan apa urusan dia? kalau interpretasi saya sebagai orang yang beragama Islam mengaitkan itu dengan sangkala apa salahnya? kalaupun tulisan saya masuk kategori HOAX yang monggo saja dituduh begitu, wong ini pendapat saya pribadi sebagai orang muslim yang memperoleh sumber foto langsung dari dapurnya. memang iya, ledakan bingbang berbentuk tidak vertical (oval bukan bulat), masalahnya ente tahu kalau terompetnya israfil berbentuk terompet definitif seperti yang pernah ada di bumi?
Well mas ini ada artikel tentang itu dari NG.. ini bukan foto timeline secara nyata, ini cuman model mas supaya mudah menjelaskannya, dan ternyata pembuat artikel yang pertama kali salah paham menganggap itu sebagai foto alam semesta yang sebenarnya.
Saya juga muslim tapi saya berusaha mencari fakta dulu, supaya nama muslim (dan umat2 beragama lain) nggak semakin buruk di dunia 🙂
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/05/betulkah-alam-semesta-kita-berbentuk-terompet
saya cuman menyanggah kata yang bilang “NASA memprediksi bentuk terompet” karena kenyataannya NASA nggak bilang gitu. Fotonya memang dari NASA tapi itu bukan bentuk alam semesta, tapi model untuk menjelaskan peristiwa big bang mas.