Ciungmungkal Jawa yang Disulap Jadi Ciungbatu Kecil


Sempat termehek-mehek oleh foto burung Ciung di Gunung Ijen akhirnya kenyataan harus diterima meskipun agak pahit. Tak disangka, burung cantik yang aku kira Ciungmungkal Jawa ternyata adalah “hanya” Ciungbatu Kecil” yang diutus Tuhan untuk menguji ketelitian dan kesabaranku.

Diriwayatkan, Ciungmungkal Jawa adalah burung endemik Jawa yang hanya terbatas di Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat. Populasinya yang jarang membuat dia jarang sekali teramati. Berdasarkan riwayat shohih yang lainnya, salah satu penyebab menurunnya populasi burung ini adalah karena degradasi habitat di dataran tinggi dimana burung ini berada.

ciung1

Ciungbatu Kecil yang tertangkap di Gunung Ijen

Kondisi ini yang kemudian banyak kawan-kawan menjadi antusias oleh temuan foto yang terlanjur aku sebut sebagai Ciungmungkal Jawa. Apalagi lokasi pertemuannya di Gunung Ijen yang jaraknya lebih dari 400 km dari lokasi paling timur burung ini ditemukan. Sangat sensasional, menghebohkan dan nyaris menjadi spekulasi yang berlebihan.

Adalah seorang Bas van Balen yang sepertinya juga diutus Tuhan untuk mengingatkan hamba-hambaNya yang kurang teliti seperti saya. Pengalamannya yang sangat lama tentang burung-burung di Indonesia membuat dia langsung bisa tahu dengan sekali lirikan bahwa itu bukan Ciungmungkal Jawa. Karena yang ngomong adalah empunya ornitholog tidak ada pilihan lain buat pendekar magang seperti saya untuk langsung sendiko dawuh.

Ciungbatu Kecil yang "tertangkap" di Tahura R. Soeryo

Ciungbatu Kecil yang "tertangkap" di Tahura R. Soeryo

Pada suatu hari, ketika saya hunting di Tahura R. Soeryo semakin tampaklah siapa sebenarnya Ciungbatu Kecil. Berbekal dengan semangat Paregreg, saya meluncur pagi supaya tidak ketinggalan acara. Beberapa jam perburuan tidak memberikan hasil yang extraordinary selain beberapa burung kecil yang aku sudah sangat hafal siapa nama mereka, rumahnya dimana dan siapa nama bapaknya. Hampir 6 jam terus memasang mata, telinga dan leher yang pegel karena kebanyakan tengadah, akhirnya muncullah satu lagi utusan Tuhan, tidak jauh dari tempatku berdiri.

Ciungbatu Kecil dengan suaranya yang khas hinggap di pohon yang sedang berbuah. Tidak cukup terganggu juga dia dengan pergerakanku yang cukup agresif mendekatinya supaya dapat beberapa gambar terbaik. Dan betul juga, hasil jepretan hari itu semakin menegaskan siapa sebenarnya Ciungbatu Kecil dan siapa Ciungmungkal Jawa.

Satu kalimat yang masih sangat saya ingat dari Pak Bas,” Jangan putus asa, itu hal yang sangat lumrah terjadi. Maaf.” Ahh… Bas van Balen telah menyulap Ciungmungkal Jawa-ku menjadi Ciungbatu Kecil dengan satu mantra sakti: Maaf.

5 thoughts on “Ciungmungkal Jawa yang Disulap Jadi Ciungbatu Kecil

Leave a reply to Panji suroso Cancel reply